WELCOME TO RD-PROJECT WEB BLOG's

Jumat, 24 Desember 2010

(Perbaikan) Subnetting & VLSM

Nama : REINHARD
NPM : 50407699
Kelas : 4 IA 15
No.Absen: 39


Diketahui sebuah contoh kasus yaitu suatu bank membutuhkan sebuah jaringan subnet untuk masing masing bagiannya sebagai berikut :


IP Public : 172.16.0.0/16
172.16.X.N /16
X = absen dalam kelas
N = Jumlah Netmask



Pada gambar tersebut terlihat setiap 2 bagian terhubung ke satu router. Bagian keuangan dan marketing terhungung dengan router2 dan bagian HRD dan TI terhubung dengan router3, lalu router2 dan router3 terhubung dengan router1.

Untuk IP yang digunakan ialah 172.16.X.N /16, dengan variabel X merupakan nomor absen penulis. Nomor absen penulis = 39.

Bagian Keuangan
  • Untuk bagian Keuangan diketahui membutuhkan host sebanyak 25 buah, maka ada 25 IP Address ditambah dengan 1 Gateway, 1 alamat network dan 1 alamat broadcast.
  • Keuangan = 25 + 1 + 1 + 1 = 28 (desimal) = 11100 (biner) = 5 digit, maka IP Total yang digunakan merupakan 2^5 = 32.
  • Untuk Subnetmasknya :
= 11111111.11111111.11111111.11100000 /27
= 255.255.255.224
  • Kemudian untuk alamat Network = 172.16.39.0, untuk alamat broadcast merupakan N dari alamat Network ditambah IP total - 1. Jadi, 0 + 32 - 1= 31, sehingga didapat 172.16.39.31.
  • Sedangkan untuk gatewaynya merupakan N dari alamat network ditambah 1. Jadi 0 + 1 = 1, sehingga didapat 172.16.39.1.
  • Sisanya merupakan IP range yang bisa digunakan host yaitu dari 172.16.39.2 sampai 172.16.39.30.
Bagian Marketing
  • Untuk bagian Marketing diketahui membutuhkan host sebanyak 50 buah, maka ada 50 IP Address ditambah dengan 1 Gateway, 1 alamat network dan 1 alamat broadcast.
  • Marketing = 50 + 1 + 1 + 1 = 53 (desimal) = 110101 (biner) = 6 digit, maka IP Total yang digunakan merupakan 2^6 = 64.
  • Untuk Subnetmasknya :
= 11111111.11111111.11111111.11000000 /26
= 255.255.255.192
  • Kemudian untuk alamat Network merupakan N dari alamat broadcast sebelumnya ditambah 1, 31 + 1 = 172.16.39.32, untuk alamat broadcast merupakan N dari alamat Network ditambah IP total - 1. Jadi, 32 + 64 - 1= 31, sehingga didapat 172.16.39.95.
  • Sedangkan untuk gatewaynya merupakan N dari alamat network ditambah 1. Jadi 32 + 1 = 33, sehingga didapat 172.16.39.33.
  • Sisanya merupakan IP range yang bisa digunakan host yaitu dari 172.16.39.34 sampai 172.16.39.94.
Bagian HRD
  • Untuk bagian HRD diketahui membutuhkan host sebanyak 10 buah, maka ada 10 IP Address ditambah dengan 1 Gateway, 1 alamat network dan 1 alamat broadcast.
  • Marketing = 50 + 1 + 1 + 1 = 13 (desimal) = 110101 (biner) = 4 digit maka IP Total yang digunakan merupakan 2^4 = 16.
  • Untuk Subnetmasknya :
= 11111111.11111111.11111111.11110000 /28
= 255.255.255.240

  • Kemudian untuk alamat Network merupakan N dari alamat broadcast sebelumnya ditambah 1, 95 + 1 = 172.16.39.96, untuk alamat broadcast merupakan N dari alamat Network ditambah IP total - 1. Jadi, 96 + 16 - 1= 111, sehingga didapat 172.16.39.111.
  • Sedangkan untuk gatewaynya merupakan N dari alamat network ditambah 1. Jadi 96 + 1 = 97, sehingga didapat 172.16.39.97.
  • Sisanya merupakan IP range yang bisa digunakan host yaitu dari 172.16.39.98 sampai 172.16.39.110.
Bagian TI
  • Untuk bagian TI diketahui membutuhkan host sebanyak 10 buah, maka ada 10 IP Address ditambah dengan 1 Gateway, 1 alamat network dan 1 alamat broadcast.
  • Marketing = 50 + 1 + 1 + 1 = 13 (desimal) = 110101 (biner) = 4 digit maka IP Total yang digunakan merupakan 2^4 = 16.
  • Untuk Subnetmasknya :
= 11111111.11111111.11111111.11110000 /28
= 255.255.255.240
  • Kemudian untuk alamat Network merupakan N dari alamat broadcast sebelumnya ditambah 1, 111 + 1 = 172.16.39.112, untuk alamat broadcast merupakan N dari alamat Network ditambah IP total - 1. Jadi, 112 + 16 - 1= 127, sehingga didapat 172.16.39.127.
  • Sedangkan untuk gatewaynya merupakan N dari alamat network ditambah 1. Jadi 112 + 1 = 113, sehingga didapat 172.16.39.113.
  • Sisanya merupakan IP range yang bisa digunakan host yaitu dari 172.16.39.114 sampai 172.16.39.126.
Untuk lebih jelasnya akan saya coba tampilkan dalam bentuk tabel berikut ini :


Read More..

Selasa, 30 November 2010

TES AKHIR (JARINGAN KOMPUTER LANJUT)

1. Service yang cara kerjanya mirip dengan mengirim surat adalah :
a. Connection Oriented c. Semua jawaban benar
b. Connectionless Oriented d. Semua jawaban salah
jawab : A

2. Nama lain untuk Statistical Time Division Multiplexing (TDM) adalah :
a. Non-Intelligent TDM c. Asynchronous TDM
b. Synchronous TDM d. Semua jawaban benar
jawab : B

3. Hubungan laju transmisi data dengan lebar pita saluran transmisi adalah :
a. Laju transmisi naik jika lebar pita berkurang.
b. Laju transmisi naik jika lebar pita bertambah.
c. Laju transmisi tidak bergantung pada lebar pita.
d. Semua jawaban salah.
jawab :D

4. Teknik encoding Bipolar-AMI dan Pseudoternary termasuk dalam teknik :
a. Multilevel Binary c. Biphase
b. NRZ d. Manchester
jawab : A

5. Jika dua frame ditransmisikan secara serentak maka akan menyebabkan terjadinya tubrukan. Kejadian ini dalam jaringan dikenal dengan istilah :
a. Contention c. Crash
b. Collision d. Jabber
jawab :C

6. Salah satu protocol CSMA yang tidak terus menerus mendengarkan channel adalah :
a. 1-persistent c. nonpersistent
b. p-persistent d. CSMA/CD
jawab :D

7. Salah satu protocol yang bebas dari tubrukan adalah :
a. Bit-Map c. Carrier Sense
b. CSMA d. ALOHA
jawab :C

8. Selective Repeater merupakan istilah lain dari :
a. Router c. Gateway
b. Bridge d. Repeater
jawab :A

9. Dalam pemeliharaan ring logis 802.4, frame kontrol yang bertugas untuk mengijinkan suatu stasiun untuk meninggalkan ring adalah :
a. Claim_token c. Token
b. Who_follows d. Set_Successor
jawab :C

10. Algoritma yang digunakan untuk menghindari kemacetan adalah :
a. Broadcast Routing c. Optimal Routing
b. Flow Control d. Flooding Routing
jawab :B

11. Algoritma routing yang menggunakan informasi yang dikumpulkan dari subnet secara keseluruhan agar keputusannya optimal adalah :
a. Algoritma Global c. Algoritma Terisolasi
b. Algoritma Lokal d. Algoritma Terdistribusi
jawab :D

12. Keuntungan multiplexing adalah :
a. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk satu terminal
b. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk banyak terminal
c. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk banyak terminal
d. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk satu terminal
jawab :B

13. Jenis kabel UTP digunakan untuk jaringan Ethernet :
a. 10Base2 c. 10BaseT
b. 10Base5 d. Semua jawaban benar
jawab :C

14. Suatu algoritma routing yang tidak mendasarkan keputusan routingnya pada kondisi topologi dan lalulintas saat itu adalah :
a. Non adaptive c. RCC
b. Adaptive d. Hot potato
jawab :A

15. Data/message yang belum dienkripsi disebut dengan :
a. Plaintext c. Auntext
b. Ciphertext d. Choke Packet
jawab :A

16. Algoritma Kontrol Kemacetan yang menjaga jumlah paket tetap konstan dengan menggunakan permits yang bersirkulasi dalam subnet adalah :
a. Kontrol Arus c. Pra Alokasi Buffer
b. Kontrol Isarithmic d. Choke Packet
jawab :C

17. Sekumpulan aturan yang menentukan operasi unit-unit fungsional untuk mencapai komunikasi antar dua entitas yang berbeda adalah :
a. Sintaks c. Protokol
b. Timing d. Routing
jawab :C

18. Algoritma yang digunakan oleh transparent bridge adalah :
a. RCC c. Flooding
b. Backward Learning d. Shortest path
jawab :B

19. Dalam model OSI internetworking membagi lapisan network menjadi beberapa bagian, kecuali
a. Intranet sublayer c. Internet sublayer
b. Access sublayer d. Enhanchement sublayer
jawab :A

20. Teknik time domain reflectometry digunakan pada standard IEEE:
a. 802.2 c. 802.4
b. 802.3 d. 802.5
jawab :B

21. Suatu cara yang mempunyai kemampuan untuk menyedian privacy, authenticity, integrity dan pengamanan data adalah :
a. Enkripsi c. Deskripsi
b. Antisipasi d. Semua jawaban salah
jawab :A

22. Tujuan adanya jaringan komputer adalah…..
a. Resource sharing c. High reability
b. Penghematan biaya d. Semua jawaban benar
jawab :D

23. Mengontrol suapaya tidak terjadi deadlock merupakan fungsi dari lapisan :
a. Network Layer c. Data link Layer
b. Session Layer d. Application Layer
jawab :A

24. Frame yang terjadi apabila suatu stasiun mentransmisikan frame pendek kejalur ring yang panjang dan bertubrukan atau dimatikan sebelum frame tersebut dikeluarkan. Frame ini disebut dengan istilah :
a. Orphan c. Pure
b. Beacon d. Semua jawaban salah
jawab :B

25. Wire center digunakan pada standar :
a. 802.2 c. 802.4
b. 802.3 d. 802.5
jawab :B

26. Komponen dasar model komunikasi adalah :
a. Sumber c. Media
b. Tujuan d. Semua benar
jawab :D

27. Di bawah ini termasuk Broadcast network :
a. Circuit Switching c. Satelit
b. Paket Switching d. Semi Paket Switching
jawab :C

28. Paket radio termasuk golongan :
a. Broadcast c. Publik
b. Switched d. Semua benar
jawab :A

29. Di bawah ini termasuk guided media :
a. UTP c. Fiber Optik
b. Coaxial d. Semua benar
jawab :D


30. Modul transmisi yang sifatnya searah adalah :
a. Pager c. TV
b. Simpleks d. Semua benar

jawab : C
Read More..

Senin, 29 November 2010

Pengaruh Kedatangan Obama Untuk Perekonomian Indonesia & Dampak dari Letusan Gunung Merapi

Pengaruh Kedatangan Obama untuk Perekonomian Indonesia

Rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) ke Indonesia pada 20-22 Maret mendatang masih memicu pro dan kontra di masyarakat. Sejumlah pihak masih banyak yang menyatakan ketidaksetujuannya dengan kedatangan Obama ke Indonesia. Tapi banyak pula yang mendukung dan menyatakan kebanggaannya dengan kedatangan Obama ke Indonesia mengingat Indonesia pernah menjadi tempat khusus bagi Obama sewaktu kecil.
Terlepas dari pro dan kontra dari sisi politik dan keamanan mengenai kedatangan Obama ke Indonesia, kita juga perlu meninjau dampaknya secara ekonomi. Secara politik, kedatangan Obama akan memberikan pengaruh yang cepat. Tapi secara ekonomi tidak langsung dirasakan saat itu juga.
Hanya saja, kita patut memikirkan dampak tersebut dari sisi ekonomi. Karena dari sisi ekonomilah yang akan memberikan dampak bagi pergerakan perekonomian nasional. Mengapa dampak dari ekonomi perlu kita hitung? Karena kedatangan Obama ke Indonesia akan menjadi tes case sejauh mana kesiapan negara Indonesia dalam bidang keamanan nasional, kesiapan dalam menerima pengaruh dari luar dan kesiapan bekerja sama dengan AS sebagai salah satu negara adidaya dalam bidang ekonomi.













Dampak positifnya dari segi perekonomian:
o Para investor dari AS dan sekutunya tentu akan memantau Indonesia dalam kerja sama bilateral yang digalang Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jika hasil yang dicapai positif maka peluang untuk mengundang investor ke dalam negeri akan cukup besar.
o Obama datang ke Indonesia IHSG Cetak Rekor itulah berita baik bagi perekonomian Indonesia atas kedatangan Obama di Indonesia. Seperti pemberitaan Media Indonesia mengenai Obama datang ke Indonesia ini menyebutkan bahwa kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengkilap bahkan sukses mencetak rekor baru dalam sejarah pasar modal Indonesia.
Pada perdagangan Selasa (9/11), IHSG ditutup naik 38,221 poin (1,03%) ke level 3.737,484. Indeks LQ 45 menguat 7,461 poin (1,09%) ke level 690,261. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah bursa saham Indonesia. Sebelumnya, level tertinggi dicetak pada 8 November 2010 dimana IHSG ditutup di level 3,699.26.

Dampak negatif:
• Terjadinya kemacetan dan pengalihan arus lalu lintas yang terjadi di jalur-jalur tertentu, khususnya yang dilintasi rombongan Presiden Amerika Serikat. Yang mengakibatkan terhambatnya perputaran ekonomi didaerah tersebut (seperti yang dirasakan oleh pedagang atau angkutan umum)
• Yang pasti penggelontoran dana yang sangat berlebih untuk penyambutan Obama yang sangat jauh berbeda dengan kedatangan dari presiden austria beberapa hari kemudian

Sumber:
http://tlogosari.net/obama-datang-ke-indonesia-ihsg-cetak-rekor/
http://harianjoglosemar.com/berita/manfaat-apa-dari-kedatangan-obama-11006.html


Dampak Letusan Gunung Merapi terhadap Perekonomian Indonesia

Dampak letusan Gunung Merapi terus meluas. Tak hanya menebarkan debu vulkanik, letusan Merapi juga membuat aktivitas ekonomi di Yogyakarta dan sekitarnya terhenti. Ratusan ribu orang pun harus meninggalkan rumah dan bertahan di pengungsian, seperti terlihat pada Ahad (7/11) petang di sejumlah tempat.

Berdasarkan data Staf Kepresidenan Bidang Bencana, sedikitnya 64 desa di Sleman dan puluhan desa di Magelang serta Klaten porak poranda. Bahkan, desa tersebut dinyatakan tertutup karena berada di zona yang tidak aman. Sebagian desa sudah tertutup debu vulkanik dengan ketebalan hingga satu meter.

Korban tewas pun tak bisa dibilang sedikit, yakni mencapai 144 orang. Puluhan lainnya mengalami luka bakar serius sehingga harus dirawat di sejumlah rumah sakit, baik di Yogyakarta maupun Jawa Tengah.

Tak hanya itu. Hujan debu dari Merapi juga meluas dan membatasi jarak pandang. Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai terganggu. Bahkan, penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu. Sedangkan Bandar Udara Adi Sumarmo Solo masih berlakukan sistim buka tutup.

Meletusnya Merapi juga memukul industri pariwisata. Jalan Malioboro dan Candi Borobudur diselimuti debu. Bahkan, sejumlah industri kerakyatan berbasis kerajinan rakyat terpaksa meliburkan sementara pekerjanya karena hujan debu. Warga berharap, kondisi ini segera berakhir sehingga mereka bisa menjalankan aktivitas seperti biasa lagi.

Dampak Positif:
o Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan.
o Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus.
o Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.
o Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
o Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain. .
o Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah.
o Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan. Dan juga dapat bantuan dari luar negeri atas terjadi bencana-bencana tersebut.

Dampak Negatif dari segi Perekonomian
• Merusak pemukiman warga sekitar bencana.
• Menyebabkan kebakaran hutan, kerusakan daerah sekitar bencana, dan mengakibatkan banyak kerugian bagi masyarakat yang tertimpa bencana serta kerugian untuk Negara Indonesia. Karena, dengan begitu devisa Negara akan menurun diakibatkan para wisatawan yang takut unuk datang ke Indonesia karena banyak bencana alam tersebut
• Tanaman (seperti padi, jagung, dan tanaman lainnya) yang ditanam warga sekitar banyak yang mati, dan binatang ternak pun banyak yang mati karena bencana alam tersebut.
• Menyebabkan gagal panen.
• Matinya infrastruktur.
• Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana.
• Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana
• Terhentinya industri pariwisata yang ada didaerah bencana alam tersebut.
• Terhentinya beberapa alat transportasi akibat bencana alam tersebut, seperti bandara, kapal laut, dan masih banyak lagi.
• Terganggu hubungan komunikasi, akibat jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh karena bencana tersebut.

Dampak negatif lainnya:
1. luka bakar dengan berbagai derajat keparahannya.
2. cedera dan penyakit langsung akibat terkena batu, kerikil dan lava.
3. dampak abu gunung berapi yakni risiko gangguan pernafasan akibat berbagai jenis gas seperti S02, H2S, N02 serta debu dalam bentuk cemaran partikulat debu.
4. perburukan penyakit yang sudah lama diderita oleh pasien atau pengungsi. Dan
5. dampak lain seperti kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin.

Sumber:
http://berita.liputan6.com/daerah/201011/305362/Dampak.Letusan.Merapi.Meluas
http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2010/11/08/116523/Muntilan-dan-Magelang-Terparah-Dampak-Merapi
http://regional.kompas.com/read/2010/11/05/0946319/5.Ancaman.Akibat.Dahsyatnya.Merapi
http://nasional.tvone.co.id/berita/view/45318/2010/11/05/warga_panik_gemuruh_gunung_merapi_terdengar_hingga_yogyakarta/
Read More..

Minggu, 28 November 2010

QUIZ jaringan komputer lanjut (SONET)

Apakah dimaksud dengan komunikasi broadband ?
Sebutkan keuntungan SONET !
Jelaskan prinsip kerja dari ATM !
Apakah yang dimaksud dengan DSL

1. komunikasi Broadband adalah jenis telekomunikasi yang pasokan beberapa saluran data dalam komunikasi tunggal platform menggunakan beberapa bentuk pembagian gelombang atau frekuensi multiplexing. Dengan kata lain, broadband mengacu pada telekomunikasi di mana sebuah band frekuensi yang luas tersedia untuk mengirimkan data. Untuk menerima layanan broadband Anda harus memiliki akses broadband, dan akses broadband utama masalah untuk memungkinkan aplikasi baru untuk digunakan. Broadband menawarkan layanan baru di mana data, suara, dan video umumnya dikenal sebagai multimedia dapat disampaikan bersama sebagai satu paket. Beberapa jaringan yang tersedia untuk menyediakan jenis jasa adalah Asynchronous Transfer Mode (ATM), frame relay, dan leased line. Jaringan ini penting dalam menyediakan pelanggan dengan layanan broadband dan berpotensi menyalip tradisional dial-up internet. Broadband sistem komunikasi mendistribusikan layanan broadband di mengirim akhir dan juga memungkinkan akses ke layanan dikirimkan oleh penyedia broadband di menerima akhir.
Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi, kapasitas tinggi

2. Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
a) Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
b) Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
c) Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh.

3. ATM
a) ATM telah direkomendasikan oleh CCITT sebagai mode transfer untuk B-ISDN.
b) Pada ATM, informasi dikirim dalam blok data dengan panjang tetap yang disebut sel.Sel merupakan unit dari switching dan transmisi.
c) Untuk mendukung layanan dengan rate yang beragam, maka pada selang waktu tertentu dapat dikirimkan sel dengan jumlah sesuai dengan rate-nya.
ATM
a) Sebuah sel terdiri atas information field yang berisi informasi pemakai dan sebuah header.
b) Informasi field dikirim dengan transparan oleh jaringan ATM dan tak ada proses yang dikenakan padanya oleh jaringan.
c) Urutan sel dijaga oleh jaringan, dan sel diterima dengan urutan yang sama seperti pada waktu kirim.
d) Header berisi label yang melambangkan informasi jaringan seperti addressing dan routing.

ATM
a) Dikatakan merupakan kombinasi dari konsep circuit dan packet switching, karena ATM memakai konsep connection oriented dan mengggunakan konsep paket berupa sel.
b) Setiap hubungan mempunyai kapasitas transfer (bandwidth) yang ditentukan sesuai dengan permintaan pemakai, asalkan kapasitas atau resource-nya tersedia
c) Dengan resource yang sama, jaringan mampu atau dapat membawa beban yang lebih banyak karena jaringan mempunyai kemampuan statistical multiplexing

4. APA ITU DSL??
DSL atau Digital Subscriber Line sejenis talian yg digunakan dalam teknologi jalur lebar. Ia amat popular di kalangan pengguna-pengguna internet dimana pelanggan boleh mencapai kelajuan internet sehingga 2.0 Mbps. Salah satu jenis talian DSL ialah ADSL atau Aymmetric Digital Subscriber Line. Terdapat beberapa lagi variasi DSL lain sepertiCDSL, HDSL, IDSL, SDSL dan VDSL.

DSL boleh beroperasi pada frekuensi yang berbeza-beza, oleh itu DSL boleh digunakan pada talian telefon biasa dengan syarat kedua-dua signal dapat diasingkan dengan betul. Apabila kedua-dua signal diasingkan, talian telefon anda akan dibahagikan kepada dua bahagian:

1. Suara (voice)
2. Data.

Jika kedua-dua isyarat ini tidak diasingkan dengan betul, telefon dan juga peralatan lain seperti modem dan mesin faks boleh mengganggu (interfere) talian DSL.

SUMBER:
www.scitechpub.com/APIs/API-Akujuobi.pdf
http://firdaus84.files.wordpress.com/2008/11/11-komunikasi-broadband.ppt
http://www.ilmuit.com/tutorial/274

Read More..

Senin, 08 November 2010

Tes Akhir -- VLSM (Variable Length Subnet Mask)

TES AKHIR

Latihan Subnetting, VLSM

Network address : 200.200.200.0/16

Ada 5 network yang dibuat yaitu :

Management

32 host

HRD

16 Host

Administrasi

8 Host

IT

4 Host

Sales

16 Host

Jaringan yang dibuat menggunakan 3 Router yaitu Router0, Router1 dan router2. Dihubungkan masing-masing dengan menggunakan connection DCE (clock rate 9600).

Tentukan Subnetting IP ini menggunakan metode VLSM :

Nama

Host

NA

Range

Broadcast

SM

Management

32 host





HRD

16 Host





Administrasi

8 Host





IT

4 Host





Sales

16 Host





Jawab kuis V-Class JARKOM

Mayor Jaringan: 200.200.0.0/16
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 65534
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 142
Sekitar 0% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 54% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan

Read More..

Tes awal -- VLSM (Variable Length Subnet Mask)

Soal Pre-test awal - VLSM(Variable Length Subnet Mask):

Diketahui :
*Sebuah Gedung 5 lantai
*IP Lokal 200.0.1.0/24
*IP Lokal 200.0.2.0/24
*Kebutuhan perlantai :
# 11 PC untuk Accountung Staff
# 3 PC untuk Ruang Server
# 7 PC untuk IT Staff
# 28 PC untuk Operatinal Staff
# 30 PC untuk CS Staff

1. RANCANGLAH NETWORK SKEMANYA
2. SUBNET SESUAI KEBUTUHAN
TULISKAN SUBNET DALAM TABEL

Jawab pre-test awal:

Subnetting Tabel

Mayor Jaringan: 200.0.1.0/24
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254
alamat IP yang dibutuhkan: 3
Ketersediaan IP 4

Subnet Name

Needed Size

Allocated Size

Address

Mask

Dec Max

Range

Server

3

4

200.0.1.0

30

255.255.255.252

200.0.1.1-200.0.1.3

Mayor Jaringan: 200.0.2.0/24
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 88
Sekitar 38% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 86% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan

Subnet Name

Needed Size

Allocated Size

Address

Mask

Dec Mask

Assignable Range

Broadcast

ACCOUNTING STAFF

11

14

200.0.2.64

/28

255.255.255.240

200.0.2.65 – 200.0.2.78

200.0.2.79

IT STAFF

7

14

200.0.2.80

/28

255.255.255.240

200.0.2.81 – 200.0.2.94

200.0.2.95

OPERASIONAL STAFF

28

30

200.0.2.32

/27

255.255.255.224

200.0.2.33 – 200.0.2.62

200.0.2.63

CS STAFF

30

30

200.0.2.0

/27

255.255.255.224

200.0.2.1 – 200.0.2.30

200.0.2.31

Read More..

Selasa, 02 November 2010

Subnetting pada IP kelas B

sebelum masuk ke pokok persoalan, kali ini saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu subnetting?
subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subneting digunakan untuk melakukan penghematan range IP. Selain itu Subnating juga digunakan untuk keamanan jaringan komputer karena membatasi jumlah penggunaan IP address yang dapat digunakan pada komputer atau host. Kali ini saya akan melakukan subnetting pada IP kelas B. IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191). Kelas B memiliki subnet mask 255.255.0.0. Terdapat 4 oktet pada kelas B, pada kasus kali ini saya akan membuat 12 network ID baru pada kelas B ini. Karena itulah saya akan merubah oktet ke tiga dari kelas B ini, karena network ID berada pada oktet ke tiga dan ke empat.

Disini kita akan melakukan subnetting pada IP Kelas B dimana kita akan mencari 12 Network ID yang akan digunakan dalam jaringan. Caranya:
yang harus kita lakukan adalah mencari 12 jaringan tersebut ada di kisaran angka
2n ke berapa? Setelah di cari ternyata 12 terletak pada kisaran
24= 16 dan 23= 8 sehingga yang kita pakai adalah pangkat n=4. Karena jika kita memakai n=3 jumlah subnetnya akan kurang.

Deretan oktet pada oktet ke tiga dipecah menjadi dua bagian sehingga terbentuk (0000|0000), 4 deret biner pertama dinamakan subnet dan 4 biner kedua dinamakan broadcast. Pada 4 biner pertama diisi dengan bilangan biner 1 dan 0, sedangkan 4 biner kedua diisi dengan bilangan biner 1. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini:
Ket: N= Network ID dan H= Host ID

perhitunganya: kita konvert biner oktet ketiga ke bilangan desimal dan hasil yang didapat adalah sebagai berikut:
1. N . N. 0. 0 – N. N. 15. 255
2. N . N. 16. 0 – N. N. 31. 255
3. N . N. 32. 0 – N. N. 47. 255
4. N . N. 48. 0 – N. N. 79. 255
5. N . N. 80. 0 – N. N. 143. 255
6. N . N. 144. 0 – N. N. 159. 255
7. N . N. 160. 0 – N. N. 175. 255
8. N . N. 176. 0 – N. N. 207. 255
9. N . N. 208. 0 – N. N. 223. 255
10. N . N. 224. 0 – N. N. 239. 255
11. N . N. 240. 0 – N. N. 255. 255
kita daapat mengetahui bahwa ada 11 IP yang dapat digunakan subnetting.
Read More..

Selasa, 26 Oktober 2010

SNB (SOCIAL NETWORK BUSINESS)

Memanfaatkan Jaringan Sosial untuk Bisnis

Jutaan masyarakat Indonesia sekarang demam menggunakan situs jaringan soial (social network site) seperti facebook, twitter, myspace, plurk, dan lain-lain. Motif mereka bergabung dalam situs-situs tersebut beragam. Ada yang sekedar untuk mencari teman, ada yang memakainya untuk membuat komunitas, dan ada pula yang menggunakannya untuk keperluan bisnis.

Pada Jumat, 14 Agustus 2009, Trijaya FM Surabaya mengangkat tren penggunaan situs jaringan sosial untuk pengembangan bisnis sebagai tema siaran talkshow IT’s Time. IT’s Time adalah acara dialog membahas seputar dunia teknologi informasi yang disiarkan langsung Trijaya FM Surabaya setiap Jumat pukul 10.00 – 11.00. Hari itu, Trijaya FM Surabaya mengundang DheZign Online Solution, sebuah perusahaan jasa konsultan dan pengembang website terkemuka yang berkantor di Surabaya, untuk membahas fenomena penggunaan situs jaringan sosial untuk pengembangan bisnis di internet.
Glenn Rosanno, sang pemandu acara mengawali obrolan dengan pertanyaan bagaimana DheZign berkembang dan memanfaatkan situs jaringan sosial untuk pengembangannya. Imam Muttaqin, Public Relations DheZign Online Solution, kemudian menceritakan bagaimana DheZign membangun bisnisnya hingga berkembang seperti sekarang. Menurutnya, perkembangan bisnis DheZign juga beriringan dengan pertumbuhan kesadaran orang-orang tentang pentingnya penggunaan media internet. Dalam hal pemanfaatan situs jaringan sosial, Imam mengatakan bahwa penting sekali untuk menciptakan ide-ide kreatif baik itu berupa wacana maupun kegiatan nyata yang bisa mengisi ruang-ruang obrolan di internet dan meningkatkan semangat orang untuk terus mengetahui lebih dalam tentang wacana yang sedang mengemuka.

Imam menambahkan, ada banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan dari situs jaringan sosial. Para pelaku bisnis dapat memanfaatkan status facebook atau tweet-nya twitter untuk memasang kalimat-kalimat yang dapat memancing orang berkomentar dan menularkannya ke orang lain. Aplikasi group serta event di facebook bisa sangat bermanfaat untuk mempublikasikan acara tanpa mengeluarkan banyak biaya. Lebih dari itu, respon calon peserta dapat diketahui lebih cepat dan lebih detail.

“Jika Anda menyediakan link ke website Anda pada status, tweet, note, informasi event, di account pribadi atau group, besar kemungkinan, pengunjung akan mengeklik link tersebut dan masuklah dia ke website Anda. Dari sana, traffic website akan semakin meningkat. Perusahaan pun makin dikenal”, tuturnya.

Menanggapi pertanyaan-pertanyaan pendengar IT’s Time, akhirnya obrolan semakin meluas tentang bagaimana memanfaatkan website untuk berbisnis. Menurut Mohammad Zulkarnain, Web Designer DheZign Online Solution, website bisa efektif untuk memperkenalkan perusahaan dan produknya dengan syarat performanya harus bagus. Selain menampilkan desain eyecatching sehingga pengunjung tertarik, menu-menu yang tersedia juga harus tersistematisasi dengan baik agar pengunjung mudah menemukan kebutuhannya. Foto-foto juga diatur sedemikian rupa dengan resolusi tepat dan tata letak yang menarik agar pengunjung bisa menikmatinya dengan nyaman.

Memanfaatkan Situs Jaringan Sosial untuk Bisnis
Salah satu hal penting lainnya yaitu memanfaatkan SEO (Search Engine Optimization). Zul mengingkatkan pentingnya mencermati tren kata atau kalimat yang sering digunakan para peselancar (browser) internet untuk menemukan apa yang dicarinya. Ia menyarankan untuk menambahkan kata atau kalimat tersebut dalam website, sehingga ketika seseorang mencari dengan kata atau kalimat tersebut maka website akan masuk dalam jajaran halaman depan hasil temuan.

“Jika Anda blogger, sering-seringlah meninggalkan jejak atau komentar yang bermutu di blog orang lain atau situs-situs lain yang ramai dikunjungi orang. Kemudian, tinggalkan alamat blog atau website Anda di sana,”

Model Bisnis

Beberapa jaringan sosial saat ini uang untuk biaya keanggotaan. Pada bagian, ini mungkin karena jaringan sosial adalah layanan baru yang relatif, dan nilai menggunakan mereka belum mantap dalam 'pikiran pelanggan. Perusahaan seperti MySpace dan dapat menjual iklan online di situs mereka. model bisnis mereka adalah berdasarkan jumlah keanggotaan yang besar, dan pengisian untuk keanggotaan akan menjadi kontraproduktif. Beberapa percaya bahwa informasi yang lebih dalam bahwa situs terhadap setiap pengguna akan memungkinkan jauh lebih baik daripada iklan bertarget situs lain yang saat ini dapat menyediakan.

Jaringan sosial beroperasi dengan model bisnis otonom, di mana para anggota jaringan sosial yang menjadi peran ganda baik sebagai pemasok dan konsumen konten. Hal ini berbeda dengan model bisnis tradisional, dimana para pemasok dan konsumen adalah agen yang berbeda. Pendapatan biasanya diperoleh dalam model bisnis otonom mealui iklan, tapi berbasis pendapatan berlangganan adalah mungkin bila keanggotaan dan konten tingkat yang cukup tinggi.

Salah satu Bisnis jaringan Sosial adalah Apsense


Apsense adalah sebuah jaringan sosial bisnis di mana orang diabayar sekaligus berbagi tentang bisnis yang mereka geluti. Bayangkan sebuah tempat di mana anda memiliki semua tool yang anda butuhkan untuk mengembangkan bisnis anda dan dibayar ketika anda menggunakannya. Apsense memberikan kemudahan bagi usaha kita dengan cara membentuk jaringan, mengeksplorasi dan menciptakan konten bisnis yang berkualitas. Perkembangan jaringan baru dan pertukaran informasi yang terus berlangsung terjadi setiap hari di ApSense .

Bagaimana Cara Kerjanya?
Membuat Jaringan
Bangun jaringan sosial pribadi anda. Pertama luangkan waktu sebentar untuk melihat persentasi flash “How to build your network …”. Lalu Anda bisa mulai membangun jaringan sosial anda sendiri hanya dengan cara mengundang teman-teman anda ke APSense. Teman-teman yang Anda undang itu akan otomatis ditempatkan di jaringan Anda. Selain itu, ketika teman-teman Anda yang anda di jaringan Anda mengundang teman-teman mereka, maka mereka juga akan ditempatkan di jaringan Anda. Hal ini membangun sistem jaringan pribadi anda ini telah terbukti sebagai sesuatu yang sangat viral dan mudah sekali diduplikasikan.

Bangun kontak anda. Terdapat ribuan bahkan jutaan orang yang tergabung di APSense yang bisa dengan mudah anda temui dan terkoneksi dengan Anda. Ketika anda melihat seseorang yang ingin anda ajak terkoneksi, tinggal tambahkan saja pada contact list anda. Anda bisa mengirim kepada dan menerima pesan dari kontak-kontak anda kapan pun Anda mau.

Gabung ke dalam group-group minat. Dnegan bergabung pada salah satu group merupakan cara yang luar biasa untuk terhubung satu sama lain dengan orang-orang yang memiliki minat sama. Cari grup yang ingin Anda gabungi, cari tahu para anggota grup tersebut dan berpartisipasilah dalam diskusi-diskusi kelompok baru setiap harinya!

Mengeksplorasi

Jelajahilah blog-blog bisnis. Bisnis-bisnis penting yang berkitan dengan konten-konten ditambahkan setiap menitnya. diretory business blog terdiri atas kategori-kategori seperti bisnis bagaimana melakukan, berita-berita bisnis, tips-tips pemasaran, kisah-kisah sukses, marketing search engine, dan lain sebagainya. Telusuri, temukan, dan pelajari!

Telusuri business centers. APSense Business Centers adalah website-website bisnis yang diciptakan di APSense ini oleh para usernya. Kunjungi Business Center Directory untuk menelusuri bisnis-bisnis, produk-produk, jasa, dan peluang-peluang usaha paling populer dalam berbagai industri.

Selami diskusi-diskusi kelompok. Kunjungi group area untuk menyelami diskusi-diskusi yang berharga pada masalah-masalah bisnis yang paling populer saat ini. Diskusi-diskusi yang paling populer dengan mudah ditandai karena diskusi-diskusi tersebut dicantumkan di awal-awal dalam hasil pencarian dan telusuri direktori-direktorinya.

Menciptakan

Ciptakan blog bisnis Anda sendiri. Ciptakan blog-blog bisnis anda sendiri dan bagikan dengan komunitas APSense. Jika user menyukainya dan menjadi populer, maka konten-konten Anda akan dicantumkan di area hot contens misalnya di home page APSense , newsletters, dan direktor blog bisnis. Blog anda bisa berisikan apa saja mulai dari kisah-kisah sukses hingga bagaimana menjalankan bisnis.

Ciptakan website business center anda sendiri. Gunakan aplikasi web bisnis tingkat lanjut milik APSense untuk menciptakan website bisnis yang sempurna dalam hitungan menit. Anda bisa memasukkan konten apa saja kaitannya dengan bisnis anda misalnya produk anda, jasa anda, testimonial, program-program afiliasi, sumber-sumber ataupun informasi-informasi lain yang berkaitan dengan bisnis anda.

Ciptakan diskusi-diskusi bisnis Anda sendiri. Bangun group anda sendiri ataujoin ke group yang sudah ada, anda bisa memuli diskusi dengan subjek group anda sendiri.

Menghasilkan Uang
Hasilkan uang sambil membangun jaringan anda. Semakin besar jaringan pribadi anda maka semakin besar pula uang yang akan Anda hasilkan. Ketika siapapun dari jaringan pribadi anda memiliki akumulasi $25 pertama dari akun tunai Apsense mereka anda akan mendapaktan hingga $5. Ketika seorang user yang anda referensikan langsung upgrade dengan cara membayar, anda memperoleh komisi hingga 50%, yang merupakan pendapatan bulanan tanpa batas.
Menghasilkan sambil menciptakan konten-konten yang berkualitas. APSense membantu pertumbuhan bisnis anda saat ini dengan memberikan kemudahan pada Anda untuk menciptakan kontek-konten bagi bisnis anda, dan pada saat yang sama, konten-konten ini bisa menghasilkan banyak uang dari iklan buat Anda! Jaringan kami mencakup system profit sharing yang akan membayar anda hingga 25%l. Ketika anda ataupun siapapun dalam page konten jaringan anda menampilkan iklan dan menghasilkan uang, kami akan membayar anda hingga 50% dari total profit yang dihasilkan. Yang membuat APSense lebih khas ialah bahwa perusahaan akan memberikan kesempatan pada anda untuk bisa menjual dan mengelola iklan-iklan anda pada para pengiklan anda maka anda akan mendapatkan pendapatan 100%.

Berapa Banyak Uang yang Akan Saya Hasilkan?
Pertanyaan bagus. Tidak seperti halnya bisnis sejenis, sistem profit sharing APSense dioptimalkan agar memberikan kesempatan pada para usernya untuk menghasilkan pendapatan tak terbatas. Sehingga seberapa besar uang yang bisa anda hasilkan tergantung pada jumlah konten-konten berkualitas yang anda dan jaringan anda bisa buat di APSense . Agar semua user APSense bisa menghasilkan uang dengan konsep “World of APSense , maka para user yang mengupgrade keanggotaannyalah yang akan memperoleh persentase profit sharing lebih tinggi.
Contoh pendapatan yang hanya dari konten page anda sendiri

sumber:
http://fauzan.dhezign.com/302/bisnis/memanfaatkan-situs-jaringan-sosial-untuk-bisnis/
http://en.wikipedia.org/wiki/Social_network_service
http://forum.detikinet.com/showthread.php?31688-Bisnis-Jaringan-Sosial-Apsense
Read More..

Selasa, 19 Oktober 2010

SII (Stratrgy of Information Integrasion)

1. FENOMENA INTEGRASI SISTEM INFORMASI
Tuntutan globalisasi dan persaingan bebas serta terbuka dewasa ini secara langsung telah memaksa berbagai organisasi komersial seperti perusahaan maupun non komersial seperti pemerintah untuk menata uang platform organisasinya. Dalam konteks ini, berbagai inisiatif strategi ditelurkan oleh sejumlah praktisi organisasi yang masing-masing mengarah pada keinginan berkolaborasi atau berkooperasi untuk menyusun kekuatan dan keunggulan baru dalam bersaing (baca: coopetition = collaboration to compete). Terkait dengan hal ini, sejumlah fenomena yang menggejala akhir-akhir ini antara lain:

• Terjadinya merger dan akuisisi antar dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industri vertikal, seperti: perbankan, asuransi, manufaktur, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya;
• Restrukturisasi korporasi yang dilakukan dengan mengubah pola relasi antar anak-anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha;
• Strategi kerjasama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi;
• Tuntutan berbagai mitra usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan kolaborasi; dan lain sebagainya.

Adanya berbagai fenomena tersebut secara tidak langsung memberikan dampak bagi manajemen organisasi, terutama dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber dayanya masing-masing. Beragam tuntutan yang bermuara pada keinginan untuk ”mengintegrasikan” secara fisik maupun relasi dua atau lebih organisasi tersebut bermuara pada kebutuhan melakukan upaya ”sharing” sejumlah sumber daya data dan informasi (maupun pengetahuan) yang dimiliki sesama organisasi. Artinya adalah bahwa, dua atau lebih sistem informasi yang ada harus diupayakan untuk ”diintegrasikan”. Terkait dengan hal ini, pengalaman membuktikan bahwa proses tersebut tidaklah sesederhana yang dipikirkan. Lamanya proses
integrasi dan sering kandasnya usaha tersebut menggambarkan tingkat kesulitan atau kompleksitas usaha integrasi yang dimaksud. Banyak kalanagan praktisi menilai bahwa masalah utama yang dihadapi bukanlah karena kendala teknis, namun lebih banyak didominasi oleh hal-hal yang non teknis (baca: politik organisasi). Tidak banyak pihak yang mampu mencari jalan keluar dalam menghadapi kenyataan ini.

2. METODOLOGI SEBAGAI BAHASA BERSAMA
Dengan mempelajari sejumlah ilmu perilaku organisasi, jalan buntu politisasi tersebut dapat
dipecahkan dengan menggunakan sebuah metodologi yang disusun berdasarkan fenomena resistensi yang kebanyakan disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:

• Ego sektoral organisasi yang sangat tinggi sehingga menutup kemungkinan untuk mau diatur atau bekerjasama dengan organisasi lain (kecuali jika yang bersangkutan menjadi pemimpin konsorsium);
• Anggapan bahwa sistem informasi merekalah yang terbaik dibandingkan dengan yang dimiliki oleh pihak-pihak mitra lainnya;
• Konteks kepentingan yang berbeda pada setiap organisasi sehingga sulit dicari titik temu yang memungkinkan untuk melakukan integrasi secara cepat;
• Berebutan untuk menjadi pimpinan tim integrasi dalam sebuah konsorsium kerja sama;
• Ketidakinginan untuk saling membagi data, informasi, maupun pengetahuan yang dimiliki karena akan dianggap mengurangi keunggulan kompetitif individu maupun organisasi;
• Ketidaktahuan harus memulai usaha integrasi dari mana sehingga kondusif untuk dilakukan sejumlah pihak terkait; dan lain sebagainya.

Pendekatan dimaksud adalah dengan menggunakan metodologi yang menekankan pada evolusi pelaksanaan enam tahap integrasi seperti yang dijelaskan berikut ini.
GAMBAR: EVOLUSI STRATEGI INTEGRASI

Tahap I: Eksploitasi Kapabilitas Lokal

Pada tahap pertama ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya. Hasil kajian ini sangatlah berguna untuk tahapan selanjutnya, terutama nanti dalam melihat cara-cara mengatasi keterbatasan masingmasing sistem informasi terkait. Adanya tahap ini juga bermanfaat bagi mereka yang selama ini belum tahu benar mengenai karakteristik dan spesifikasi sistem informasi yang dimiliki untuk dapat lebih mengerti kapabilitas kemampuan sistem yang sebenarnya. Aktivitas eksploitasi yang dimaksud dapat hanya merupakan sebuah kajian atau simulasi analisa belaka atau benar-benar dilakukan pengembangan sistem yang dimaksud. Berbagai pendekatan teori manajemen dapat dipakai untuk membantu proses eksploitasi ini, seperti misalnya: SWOT, risk assessment, gap analysis, value assessment, dan lain sebagainya. Esensi keluaran (baca: outcome) dari tahap ini adalah pemahaman akan keunggulan dan keterbatasan sistem informasi yang dimiliki organisasi dalam hal memenuhi visi dan misi organisasi yang bersangkutan maupun dalam kaitannya dengan kebutuhan organisasi mitra lainnya yang diajak bekerjasama.

Tahap II: Lakukan Integrasi Tak Tampak
Setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Karena Tahap I yaitu kajian kapabilitas sudah dilakukan, tidak akan ada satu organisasi pun yang berani ”berbohong” atau ”membual” bahwa hanya sistem informasinyalah yang dapat menyediakan kebutuhan kerjasama konsorsium. Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing organisasi melalui CIO-nya (CIO = Chief Information Officer) – atau personal dengan otoritas tertinggi di bidang sistem informasi – berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Secara tidak langsung, dalam proses ini, cetak biru arsitektur masing-masing sistem informasi dapat mulai saling
diperkenalkan dan dipertukarkan. Jika hal ini berhasil dilakukan, maka tahap yang tersulit dalam integrasi, yaitu duduk bersama untuk memikirkan kepentingan yang lebih besar berhasil dilalui. Pada saat inilah
sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masingmasing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada. Artinya adalah bahwa secara vertikal, masing-masing sistem informasi tetap melayani setiap organisasi terkait,
sementara secara horisontal telah dilakukan proses integrasi melalui penambahan komponen-komponen baru hasil diskusi beragam organisasi yang terlibat (misalnya: interface, middleware, application integration system, database clearing house, dsb.). Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.

Tahap III: Kehendak Berbagi Pakai
Ketika skenario pada tahap kedua telah berjalan dengan baik (baca: efektif), langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi tersebut berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi. Tentu saja efisiensi dan optimalisasi tertinggi belum terlihat dalam solusi tersebut karena dibangun dengan paradigma ”tidak mengganggu” masing-masing sistem informasi.
Sekali lagi para CIO akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang dimiliki masing-masing organisasi. Dalam konteks inilah mulai terlihat adanya tawaran untuk misalnya menggunakan server dari organisasi A, aplikasi dari organisasi B, database dari organisasi C, jaringan dari organisasi D, dan lain sebagainya. Semua itu terjadi sebagai dampak kehendak untuk mencari solusi yang terbaik, sehingga seluruh CIO merasa tertantang intelejensianya dalam menghasilkan sistem yang dimaksud. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian
yang dipandu oleh pemikiran rasional.

Tahap IV: Redesain Arsitektur Proses
Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal (baca: internal stakeholder). Ketika konsorsium organisasi tersebut harus berurusan dengan pemenuhan kebutuhan pemilik kepentingan eksternal, seperti misalnya pelanggan atau publik, maka proses yang cepat, berkualitas, dan murah adalah yang menjadi dambaan mereka. Hal tersebut tidaklah mungkin terjadi jika secara lintas organisasi tidak dilakukan aktivitas redesain proses. Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat tidak sekedar para CIO, melainkan pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Kegiatan kolaborasi ini akan efektif jika bermula dari akhir, dalam arti kata menggunakan kebutuhan pemegang kepentingan akhir (yaitu pelanggan atau publik) sebagai target solusi redesain. Dengan berpegang pada konsep dan teori BPR (= Business Process Reengineering) sejumlah usaha untuk melakukan
eliminasi, simplifikasi, integrasi, dan otomatisasi proses akan dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah semangat kolaborasi antar CIO yang harus ditularkan ke para pimpinan organisasi. Biasanya yang dilakukan adalah para CIO melakukan kajian terlebih dahulu, dan mendesain arsitektur proses baru (baca: tentatif) yang dipresentasikan kepada para pimpinan dengan sebuah pesan penting yaitu desain terkait dapat dan mungkin diterapkan oleh beragam organisasi tersebut. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah
sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi beragam yang ada.

Tahap V: Optimalkan Infrastruktur
Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Dalam kaitan inilah maka optimalisasi sistem informasi terintegrasi yang bercikal bakal pada masing-masing sistem informasi organisasi akan menghasilkan sebuah sistem dengan komponen-komponen lengkapnya seperti: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, sumber daya manusia, sistem database terpadu, dan lain sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa proses optimalisasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemegang kepentingan utama dengan batasan (baca: contraint) tetap dijaganya kinerja masing-masing sistem informasi untuk melayani organisasi yang ada secara vertikal. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.

Tahap VI: Transformasi Organisasi
Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun. Sistem informasi masa kini yang dibangun dengan menggunakan paradigma rumah tumbuh dan berbasis komponen (baca: object-based approach) secara tidak langsung akan menular kepada karakteristik dari organisasi terkait. Artinya, sejumlah hal baru akan tumbuh menggantikan sesuatu yang telah lama dianut, misalnya:
• Transformasi dari organisasi berbasis struktur dan fungsi menjadi organisasi berbasis proses;
• Transformasi dari organisasi berbasis sumber daya fisik menjadi organisasi berbasis pengetahuan;
• Transformasi dari organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan internal menjadi organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan eksternal;
• Transformasi dari organisasi berbasis rantai nilai fisik menjadi organisasi berbasi rantai nilai virtual; dan lain sebagainya.

Tahapan Setelah Integrasi
Dengan memperhatikan rangkaian kejadian di atas, terlihat bahwa proses integrasi merupakan sebuah strategi transisi yang terjadi secara alami, bukan dipaksakan oleh satu atau dua kubu kepentingan tertentu. Hal inilah yang sebenarnya menjadi kunci untuk melumerkan ketegangan politis yang terjadi dalam setiap proyek penggabungan atau kolaborasi sistem informasi. Dalam prakteknya, rangakaian tahapan tersebut akan berlangsung membentuk siklus hidup yang tidak berkesudahan, sejalan dengan keinginan setiap organisasi untuk selalu memperbaiki kinerjanya dari waktu ke waktu. Tentu saja setelah melalui proses evaluasi dan pembelajaran yang terjadi secara kontinyu dan berkesinambungan.

sumber:
http://www.batan.go.id/sjk/eII2006/Page02/P02h.pdf
Read More..
free counters